Tata Cara Mengemudi Ambulance – 081393218884

Tata Cara Mengemudi Ambulance – Karoseri Ambulance Jogja Pratama (081393218884)

Karoseri Ambulance Jogja, Karoseri Ambulance Sleman, Karoseri Ambulance Kulonprogo, Karoseri Ambulance Bantul, Karoseri Ambulance Gunungkidul
Karoseri Ambulance Jogja, Karoseri Ambulance Sleman, Karoseri Ambulance Kulonprogo, Karoseri Ambulance Bantul, Karoseri Ambulance Gunungkidul

Mengemudi mobil ambulance tentu harus memiliki aturan dan etika tersendiri bagi para pengemudinya. Mengingat ambulance adalah mobil yang khusus untuk membawa orang sakit atau orang meninggal beserta keluarganya yang tentu berbeda cara mengemudinya dibandingkan dengan mengemudi mobil biasa.

                Yang jelas, ambulance memiliki kebebasan lebih di jalan raya jika sedang membawa orang sakit atau meninggal dunia. Ambulance walaupun bisa bebas di jalan raya, namun tetap harus memperhatikan tata cara mengemudi ambulance yang bisa membuat nyaman penumpang dan pasien yang dibawa di dalam ambulance tersebut.

                Beberapa tata cara mengemudi ambulance yang aman dari kami selaku karoseri ambulance Jogja Pratama antara lain :

  1. Nyalakan Sirine

Sirine menjadi hal yang wajib dinyalakan jika sedang membawa pasien sakit atau pasien kritis yang membutuhkan pertolongan pertama segera di rumah sakit atau puskesmas. Pasien kritis yang membutuhkan pertolongan pertama di rumah sakit membuat driver ambulance harus membelah kemacetan jalan raya untuk bisa mencapai rumah sakit dengan segera.

Sirine harus dibunyikan jika memang orang yang dibawa dalam kondisi sakit, kritis, atau meninggal dunia (jenazah). Sirine berfungsi untuk memberi sinyal kepada pengemudi lain di jalan raya agar memberikan jalan prioritas kepada ambulance agar bisa mencapai tujuan dengan cepat. Sirine berfungsi juga memberikan aba-aba kepada para polisi untuk membantu terbukanya jalan untuk ambulance lebih dulu dibandingkan dengan kendaraan lainnya.

Jadi, jangan lupa nyalakan sirine jika Anda mengemudi ambulance dan membawa pasien.

  • Seimbangkan Gas dan Kopling

Mengemudi ambulance membutuhkan skill khusus karena penumpangnya juga khusus, yakni orang yang sakit atau kritis. Sebagai driver ambulance, Anda harus memiliki skill mengemudi yang kencang, namun tetap halus. Artinya tidak membuat penumpang di dalam ambulance berguncang-guncang setiap kali Anda memindahkan gigi mobil.

Salah satu faktor yang mempengaruhi halusnya perpindahan gigi mobil adalah seimbangnya tekanan gas dan kopling. Dengan seimbangnya tekanan gas dan kopling, perpindahan gigi mobil tidak membuat penumpang di dalam berguncang. Walau ketika dalam kondisi darurat dan membutuhkan kecepatan tinggi untuk mencapai tujuan, penumpang di dalam ambulance tetap merasa nyaman karena tidak dibuat terguncang di dalam mobil karena tidak seimbangnya driver dalam menginjak gas dan kopling.

  • Perhatikan Sisi Kosong Jalan

Untuk mencapai tujuan dengan cepat, Anda sebagai driver ambulance juga harus memperhatikan sisi jalan yang kosong. Bukan hanya sisi jalan yang searah. Driver ambulance harus mampu melihat sisi jalan yang arahnya berlawanan yang bisa digunakan untuk melewati kendaraan di depannya agar mampu sampai di tempat tujuan lebih baik. Driver ambulance harus mampu melewati sisi-sisi jalan yang kosong sehingga mampu mencapai tujuan lebih cepat.

Bahkan, jika ingin mencapai tempat dengan lebih cepat, driver ambulance harus berani mengemudi di tengah marka jalan, jika jalannya hanya 2 lajur dan saling berlawanan. Hal ini bermaksud memberi sinyal kepada kendaraan yang searah dan berlawanan arah agar memberi jalan lebih dulu kepada ambulance. Bunyi sirine juga bisa didengar oleh kendaraan dari dua arah yang memudahkan driver ambulance untuk mendahului kendaraan di depannya.

  • Kuasai Jalan Pintas

Menguasai jalan pintas adalah hal yang sangat membantu dalam mengemudi ambulance bagi para driver ambulance. Jika jalan terjadi macet, maka melewati jalan pintas adalah hal yang bisa dicoba. Disinilah para driver diuji kemampuan dan pengetahuannya tentang jalan pintas yang bisa mengantarkan pasien lebih cepat ke tempat tujuan.

Jalan pintas yang digunakan juga harus diperkirakan tidak macet. Jika jalan pintas yang digunakan macet, maka tentu akan menyulitkan proses pengantaran pasien ke tempat tujuan. Hal ini membuat pasien menjadi lebih lama sampai ke rumah sakit.

Satu lagi, hindari melewati jalan 2 arah yang di tengahnya ada pembatas jalan atau cone block. Pembatas jalan ini menyulitkan Anda sebagai driver ambulance untuk mendahului kendaraan di depan Anda. Usahakan Anda melewati jalan-jalan yang tidak ada pembatas jalannya agar mampu mendahului kendaraan di depannya lebih cepat.

Karoseri L300 Ambulance, Karoseri Modifikasi Ambulance Jogja, Karoseri Ambulance Makassar, Karoseri Ambulance Malang
Karoseri L300 Ambulance, Karoseri Modifikasi Ambulance Jogja, Karoseri Ambulance Makassar, Karoseri Ambulance Malang
  • Jangan Panik karena Desakan Penumpang

Seringkali terjadi kepanikan jika pasien sedang kritis dan membutuhkan pertolongan cepat. Pendamping pasien seringkali meminta agar cepat sampai ke rumah sakit, padahal jalan masih macet. Maka, disini dibutuhkan kepala dingin driver ambulance agar mampu mencari jalan pintas sekaligus tidak membahayakan pengemudi lainnya.

Pendamping pasien sebisa mungkin diberi tahu untuk tenang dan tidak panik. Pendamping pasien juga diminta untuk berdoa agar diberi kelancaran perjalanan ke rumah sakit. Jika Anda panik, nanti malah membahayakan pengemudi lain. Juga membahayakan pasien yang Anda bawa.

Demikian tata cara mengemudi ambulance yang aman dari kami selaku bengkel karoseri ambulance Jogja Pratama. Semoga pasien yang Anda bawa dan tolong menjadi pemberat amal ibadah Anda nanti di akhirat. Tetap semangat dan jaga keselamatan di jalan raya.

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang karoseri ambulance, hubungi kami via WA dengan klik gambar di bawah ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *